Pemeliharaan Selamanya

Editorial: 

Dear e-Reformed Netters,

Senang sekali bisa berjumpa Anda di akhir bulan Februari ini. Semoga Anda dan keluarga dalam keadaan sehat walafiat.

Perjumpaan dengan edisi e-Reformed bulan ini akan membawa Anda pada sebuah artikel yang ditulis dengan sangat sederhana tentang doktrin Providensia Allah. Namun, walaupun kelihatannya sederhana, di dalamnya kita bisa belajar banyak hal tentang sifat-sifat Allah dengan cara yang sangat praktis.

Dalam artikel ini berkali-kali ditegaskan bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu. Kehidupan yang dialami manusia bagaikan wadah tempat manusia belajar bagaimana memandang Allah dengan cara yang benar. Manusia sering mengambil cara pintas untuk mengerti bagaimana Allah bekerja. Pada saat mengalami keberhasilan, dan hidup terasa mudah dan lancar, manusia berpikir bahwa Tuhan sedang bekerja. Namun, pada waktu menghadapi masalah yang tak terpecahkan, manusia berpikir bahwa Tuhan sudah meninggalkannya dan tidak lagi mau menolong. Melalui artikel ini biarlah mata rohani kita dibukakan untuk belajar mempercayai siapakah Tuhan yang sesungguhnya, tentang karakter-Nya yang dapat kita andalkan dan kesetiaan-Nya yang tidak pernah luntur, walaupun manusia sering mengecewakan-Nya. Kiranya artikel ini dapat membawa perenungan yang dalam dan mendorong Anda untuk semakin menganggumi kasih-Nya yang tak berkesudahan terhadap anak-anak-Nya.

Selamat membaca dan merenungkan.

Staf Redaksi e-Reformed,
Yonathan Sigit
< http://reformed.sabda.org >

Penulis: 
Warren W. Wiersbe
Edisi: 
125/Februari 2012
Tanggal: 
1 Maret 2012
Isi: 
Pemeliharaan Selamanya

Pemeliharaan Selamanya

Teman saya mengirimkan kepada saya sepotong syair sederhana tetapi menguatkan.

Kemarin Tuhan menolong saya.
Hari ini Dia akan berbuat yang sama.
Berapa lama ini akan berjalan?
Selamanya -- pujilah nama-Nya!

Ya, Allah yang sama, yang telah menolong kita kemarin dan sedang menolong kita hari ini, akan terus menolong kita sepanjang hari esok kita dan sampai akhir zaman. Dalam Mazmur 54:6, Daud menulis, "Sesungguhnya, Allah adalah Penolongku!"

cahaya harapan

Satu masalah yang kita hadapi sebagai manusia adalah kelirunya fungsi ingatan. Terlalu sering kita ingat hal yang seharusnya kita lupakan, dan kita melupakan apa yang sebenarnya harus kita ingat. Allah berkata: "Dosa-dosamu dan kejahatan-kejahatanmu tidak Aku ingat lagi." Akan tetapi, banyak orang Kristen hidup tertekan karena mengingat dosa-dosa yang sudah Allah lupakan. Paulus berkata: "Lupakan semua hal yang di belakang kita", akan tetapi begitu banyak orang yang saya jumpai masih terikat pada kegagalan dan kesalahan dalam waktu yang lampau. Mintalah kepada Allah ingatan yang lemah, kalau itu mengenai dosa di waktu yang lalu yang sudah Allah ampuni, kubur, dan lupakan.

Sebaliknya, mintalah kepada Allah ingatan yang kuat, mengenai pertolongan yang telah Dia berikan kepada Anda pada tahun-tahun yang lalu dalam hidup Anda. Karena alasan-alasan tertentu, kita melupakan kemurahan dan berkat masa lalu; dan oleh sebab itu, kita merasa kurang gairah pada masa sekarang dan menjadi takut pada masa depan. Allah telah memelihara Anda sampai saat ini dan Ia tidak akan pernah meninggalkan Anda!

Pertolongan Allah dan pemeliharaan-Nya adalah pokok pembicaraan dalam Kitab Ulangan. Musa sedang mempersiapkan bani Israel untuk masuk Tanah Perjanjian. Bagaimana dia melakukannya? Dia mengingatkan mereka bahwa selama 40 tahun Allah telah memelihara mereka, dan pemeliharaan Allah tidak akan berhenti kalau mereka menyeberangi sungai. Musa berkata: "Engkau harus ingat semua jalan di mana Tuhan telah memimpinmu ...." Engkau lapar, Allah memberimu makan; engkau dahaga Allah memberimu minum. Engkau diserang musuh, Allah memberimu kemenangan; engkau berdosa, Tuhan mengampunimu. Tidak ada satu keadaan yang terlalu sulit bagi Allah.

Seorang filsuf terkenal pernah berkata, "Mereka yang tidak ingat masa lalu akan dihukum supaya mengulangi hal yang sama." Itu sebabnya, Musa memerintahkan kaum ayah di Israel untuk memberikan pelajaran kepada anak-anak mereka tentang firman Tuhan, dan mengingatkan kepada mereka hal-hal yang besar, yang telah Allah perbuat kepada bangsa Israel.

Kemarin Allah telah menolong kita, sebab kalau tidak, kita tidak berada di sini. Seperti Nabi Samuel, kita dapat mendirikan mazbah peringatan tentang kesetiaan Allah. Samuel menamakan batu peringatan itu EBENHAEZAR -- sampai di sini Tuhan telah menolong kita. Dan, seperti Abraham, kita dapat memandang ke depan dan mengetahui bahwa Allah akan terus menolong kita. Abraham menamakan batu peringatannya JEHOVAH JIREH -- Tuhan akan memerhatikan kita.

Jadi, Anda dan saya tidak perlu menyusahkan diri tentang waktu yang lalu dan cemas tentang hari yang akan datang, sebab Allah adalah Penolong kita yang tak pernah gagal.

Pemeliharaan Allah terhadap milik-Nya bukan hanya sewaktu-waktu, tetapi terus menerus. Allah bukan seperti seorang dokter yang datang kepada kita bila ada persoalan. Dia selalu berjalan bersama kita dan mengawasi kita. Bila kita harus melalui api, Dia beserta seperti halnya Dia menyertai tiga anak Ibrani di Babilon. Kalau kita harus melalui air, Dia beserta kita seperti Dia menyertai murid-murid-Nya di tasik Galilea. Ya, kalau kita harus melalui bayangan maut sekalipun, Dia akan beserta kita. "Aku tidak akan pernah membiarkan engkau atau meninggalkan engkau", janji-Nya pasti.

Musuh menginginkan kita berpendapat bahwa Allah tidak memerhatikan kita, atau bahwa Allah telah meninggalkan kita. Apabila jalan kehidupan menjadi sulit, musuh berkata: "Jika Allah betul-betul mengasihi engkau, hal ini tidak akan terjadi." Berapa kali iblis mencoba membuat kita bimbang pada waktu kita sakit atau sedih terhadap kasih dan kesetiaan Allah. Sering kali kita mempunyai gambaran bahwa Allah beserta kita bila jalan kehidupan mudah, tetapi apabila itu menjadi berat, Allah telah meninggalkan kita. Akan tetapi, yang benar adalah justru sebaliknya. Betapa seringnya kita lupa kepada Allah bila jalan hidup kita mudah, dan mulailah kita bersandar kepada kepandaian dan kekuatan kita sendiri. Bila jalan hidup menjadi berat, barulah kita benar-benar mengetahui betapa dekatnya Allah dengan anak-anak-Nya yang perlu pertolongan.

Ada pepatah yang penuh hikmat berkata: "Jangan sekali-kali bimbang di dalam kegelapan tentang apa yang telah Allah katakan kepada Anda di dalam terang." Firman Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa Allah memerhatikan milik-Nya. Tuhan tidak menjanjikan jalan yang senang, tetapi Dia berjanji untuk menolong kita dan membawa kita keluar dari persoalan. Tuhan tidak membuang batu-batu dari jalan kita, tetapi Dia akan memerintahkan para malaikat-Nya untuk memastikan bahwa kita tidak akan terantuk pada batu-batu itu. Kita adalah anak-anak Allah, dan Bapa surgawi yang penuh kasih itu sekali-kali tidak akan meninggalkan kita pada musuh kita. Sekalipun iman kita goyah, Allah tetap setia dan firman-Nya tidak pernah berubah.

Mengapa Allah mau menolong kita? Apakah kita berhak atas itu? Tentu tidak! Bila Allah memberikan sesuatu yang kita berhak atasnya, maka sekarang ini kita berada di dalam kegelapan penghukuman. Tuhan menolong kita sebab Dia mencintai kita. Seperti ayah di dunia ini memelihara anak-anaknya, demikian Bapa surgawi memelihara kita. Sebab oleh kemurahan-Nya kita diselamatkan. Allah telah mencurahkan kepada kita kekayaan-Nya dalam kemurahan dan kasih-Nya. Kita adalah milik-Nya dan Dia tidak akan membiarkan kita jatuh.

Banyak orang mengira bahwa kehidupan orang Kristen dimulai dengan iman dalam Kristus, tetapi dilanjutkan berdasarkan kekuatan kita sendiri. Hal ini tidak benar. Kita telah diselamatkan karena iman dan kita akan hidup di dalam iman. Jika Kristus dapat melakukan yang terberat yakni menyelamatkan jiwa kita dari penghukuman, maka tentulah Dia dapat melakukan hal-hal yang lebih mudah, misalnya memelihara kita dan menyediakan kebutuhan kita tiap hari.

Kita telah diselamatkan karena iman dan kita akan hidup di dalam iman.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Dalam pelayanan, sering saya harus pergi ke kota lain. Setelah saya memasuki pesawat dan mengenakan sabuk pengaman, maka saya santai dan menyerahkan seluruh penerbangan itu kepada Allah dan pilot. Saya tidak akan mencoba untuk menerbangkan pesawat itu sendiri. Semua kekhawatiran dan ketakutan saya tidak akan dapat mengubah apa pun dalam pesawat itu. Kehidupan kita juga seperti itu. Anda telah percaya Kristus sebagai Juru Selamat dan Anda telah menjadi milik-Nya. Istirahatlah dalam Dia. Jangan mencoba menerbangkan pesawat -- serahkan saja kepada Kristus dan biarkan kasih setia-Nya menaungi Anda.

Pada hakikatnya, Tuhan tidak dapat meninggalkan kita. Bila Dia gagal, maka segala sesuatu akan hancur. Allah harus benar terhadap Diri sendiri dan terhadap firman-Nya. Allah tidak dapat berdusta. Semua janji-Nya tetap dan pasti. Bila Allah satu kali gagal memelihara salah seorang anak-Nya, Dia akan kehilangan jauh lebih banyak dari kita. Kepribadian-Nya dipertaruhkan. Dia telah berjanji untuk memelihara kita, dan kalau Dia tidak memegang janji-Nya maka Dia berhenti menjadi Allah. Anda dapat pastikan bahwa hal ini tidak akan terjadi.

Pada saat-saat kita berpikir bahwa Tuhan meninggalkan kita, maka justru pada saat itulah Dia sedang mengadakan sesuatu yang mengherankan untuk kepentingan kita. Yakub mengira Yusuf telah mati, tetapi sebenarnya dia sedang menyediakan tempat tinggal di Mesir. "Semua perkara ini melawan aku!" keluh Yakub, ketika sebenarnya segala sesuatu berjalan bersama untuk kebaikannya.

Kemarin Tuhan menolong saya,
Hari ini Dia akan berbuat yang sama.
Berapa lama ini akan berjalan?
Selamanya -- Puji Nama-Nya!

Audio: Pemeliharaan Selamanya

Sumber: 

Diambil dari:

Judul asli buku :The Bumps are What You Climb On
Judul buku :Kekuatan untuk Menghadapi Masa Sukar
Penulis :Warren W. Wiersbe
penerjemah :Andreas Haryanto
Penerbit :Yayasan ANDI, Yogyakarta 1986
Halaman :31 -- 37

Komentar