Artikel-artikel Reformed Terbaru

  • Dear e-Reformed Netters,

  • Dear e-Reformed Netters,

  • Dear e-Reformed Netters,

  • Dear e-Reformed Netters,

    Selamat menyambut hari Natal tahun 2015 bagi Saudara-saudara terkasih di dalam Kristus. Dalam bulan ini, secara khusus, e-Reformed akan menyuguhkan sebuah artikel yang terkait dengan kelahiran Sang Kristus.

  • Dear e-Reformed Netters,

  • Dear e-Reformed Netters,

  • Dear e-Reformed Netters,

    Artikel ini adalah lanjutan dari artikel edisi sebelumnya. Setelah kita memahami latar belakang munculnya teologi feminisme, dalam artikel ini kita akan mempelajari dasar dan pandangan Alkitab yang dikutip oleh para teolog feminisme dalam mendukung gerakan feminisme serta evaluasi terhadap teologi feminisme. Kiranya sajian kami menjadi berkat bagi kita sekalian. Soli Deo Gloria.

  • Dear e-Reformed Netters,

  • Dear e-Reformed Netters,

    Reformasi gereja abad 15 lahir sebagai upaya untuk mereformasi gereja Katolik, diprakarsai oleh umat Katolik Eropa Barat yang menentang doktrin-doktrin palsu dan malapraktik gerejawi, khususnya ajaran dan penjualan indulgensi, serta simoni, jual-beli jabatan rohaniwan. John Calvin adalah salah satu tokoh reformasi yang hidup di tengah gejolak masa itu. Dalam perjuangannya, ia mendapat dukungan dari beberapa tokoh reformasi, tetapi tak jarang ia juga mendapat kecaman dari berbagai pihak yang menentangnya.

  • Dear e-Reformed Netters,

    Apakah filsafat memiliki peran dalam teologi? Pemakaian filsafat dalam disiplin teologi memiliki sejarah yang panjang, dan sering kali diterima dengan rasa curiga dan was-was oleh banyak kalangan gereja. Mengapa demikian? Sebab, filsafat dianggap memiliki potensi membuat orang teracuni dalam memahami kebenaran Alkitab. Dalam edisi kali ini, e-Reformed menyajikan sebuah artikel yang ditulis oleh Kalvin S. Budiman, yang membahas kiprah seorang tokoh utama dalam sejarah gereja pada abad pertengahan, Thomas Aquinas, yang terkenal karena tafsirannya terhadap tulisan-tulisan filsuf besar Yunani, Aristoteles, dan karena usahanya untuk memakai filsafat dalam teologi.

Komentar