Kitab Suci: Perkataan Manusia, Mitos atau Firman Tuhan?

Editorial: 

Dear e-Reformed netters,

Senang bisa berjumpa lagi di awal bulan Oktober ini.

Posting saya kali ini adalah artikel yang saya ambil dari salah satu situs dari orang Malaysia, tepatnya sebuah blog, milik "bobjots".

Seperti biasanya, Pdt. Dr. Stephen Tong tidak menulis sendiri tulisan -tulisannya, tapi ini adalah transkrip dari seminarnya atau khotbahnya. Namun metode apapun yang dipakai untuk menyajikan artikel ini tidaklah mengubah kualitas isinya, yang padat berisi.

Salah satu serangan yang paling gencar ditujukan untuk menjatuhkan orang Kristen adalah mencari kelemahan Alkitab; baik dari keabsahan isinya ataupun dari keautentikan penulisannya. Tulisan di bawah ini seperti amunisi yang siap dipakai manakala serangan dari musuh datang dengan tiba-tiba. Isinya yang sangat jelas dan to the point, membuat pembacanya menyadari bahwa penulisnya bukanlah orang baru, tapi orang yang sudah lama berkecimpung dan menguasai obyek sasaran itu. Pengetahuannya yang sangat luas menolong kita memahami bahwa dia tahu persis apa yang sedang ia bicarakan dan menyadari betul pergumulan apa yang sedang dihadapi pembaca/pendengarnya.

Nah, kalau Anda penasaran ingin mengetahui apa yang dimaksudkan, silakan membaca tulisan beliau di bawah ini dengan teliti.

In Christ,
Yulia
< yulia@in-christ.net >

Penulis: 
Rev. Dr. Stephen Tong
Edisi: 
066/IX/2005
Isi: 

Jika Kitab Suci bukan Firman Tuhan, lalu perkataan siapakah yang terdapat didalamnya? Kita hanya dapat membuat dua perkiraan, yang satu Kitab Suci adalah perkataan manusia dan yang lain Kitab Suci adalah perkataan setan.

Apakah Kitab Suci merupakan Firman Tuhan? Kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Kitab Suci ditulis oleh para pengarang dari berbagai masa. Namun demikian tema dan isi utamanya mengandung pemikiran yang sama.

Kitab Suci ditulis oleh kurang lebih 40 pengarang yang berbeda, masing-masing memiliki latar belakang yang sangat berbeda. Diantaranya terdapat raja-raja seperti Daud dan Salomo, orang biasa seperti Petrus seorang nelayan, atau Amos seorang penggembala. Ada juga ahli militer seperti Joshua dan seorang dokter seperti Lukas. Mereka semua berasal dari waktu dan generasi yang berbeda, sehingga tidak ada kemungkinan bagi mereka untuk bekerja sama dalam menulis Kitab Suci. Meskipun demikian, semua hal yang telah mereka tulis menunjukkan arah dan tema yang sama, yaitu rencana keselamatan dari Tuhan bagi manusia yang berdosa melalui kasih Kristus. Tema yang telah melampaui sejarah ini menggambarkan kehendak Allah yang abadi dan merupakan faktor pemersatu yang ditemukan dalam Kitab Suci.

Bila Anda membuat perbandingan antara Kitab Suci dan sistem teoritis lain yang dibuat manusia, maka Anda akan menemukan bahwa tak satu pun sistem teoritis buatan manusia dapat mempertahankan tema aslinya setelah berpindah tangan melalui 40 pengarang dengan rentang waktu 1600 tahun.

Dari kesatuan Kitab Suci, maka kita dapat diyakinkan bahwa Kitab Suci ditulis oleh Tuhan yang menciptakan dunia, Tuhan yang melampui sejarah, yang telah menggerakkan orang-orang sepanjang sejarah untuk menulis Firman-Nya bagi umat manusia.

Kitab Suci atau kitab tabu?
Apakah Kitab Suci benar-benar suci? Jika demikian, mengapa dalam Kitab Suci terdapat cerita inses tentang Yehuda yang tidur dengan menantu perempuannya? Inikah Kitab Suci ataukah ini kitab tabu? Bayangkan saja ada dua cermin di hadapan Anda, yang satu kotor dan yang satu bersih. Semakin kotor cermin di hadapan Anda, semakin kurang jelas bayangan yang dipantulkan. Sebaliknya, semakin jernih cerminnya, semakin jelas pula bayangan yang dipantulkan. Demikian pula Kitab Suci seperti cermin. Melalui Kitab Suci Allah ingin kita melihat betapa merosotnya umat manusia setelah jatuh dalam dosa dan itulah sifat dosa yang sebenarnya.

Tuhan memerintahkan Musa menuliskan 10 Perintah Allah, salah satunya berbunyi, "Jangan membunuh!". Musa pernah membunuh satu orang sebelumnya. Sehingga merupakan hal yang manusiawi jika Musa mungkin ingin menutupi perbuatannya agar reputasinya tidak tercemar. Namun inilah Firman Tuhan, Tuhan ingin Musa menulisnya. Sehingga tidak ada kesempatan bagi Musa untuk bernegosiasi. Daud adalah orang yang dekat dengan Tuhan, namun ia juga membunuh seseorang sehingga Daud dapat mengambil istri orang tersebut menjadi selirnya. Kejadian ini ditulis dengan jelas dan tepat. Hal ini terjadi sebab Allah yang Kudus ingin menyatakan kemerosotan manusia melalui Firman-Nya.

Apakah ramalan dalam Kitab Suci terpenuhi?
Sebelum kelahiran Yesus Kristus, Kitab Suci telah menubuatkan bahwa Dia akan lahir di Bethlehem. Tidak hanya itu, Kitab Suci juga menubuatkan bahwa dalam kematian-Nya, Ia akan dikuburkan dalam sebuah gua milik orang kaya, bahwa Ia akan disalibkan pada kayu salib, bahwa tangan dan kaki-Nya akan dipaku. Yang lebih menakjubkan, Kitab Suci juga menubuatkan bahwa tak satu pun tulang-Nya yang patah. Dua penjahat yang ikut disalibkan bersama-Nya, kakinya dipatahkan, namun Yesus tidak mengalaminya.

Tidak hanya itu, Kitab Suci juga menubuatkan kejadian-kejadian yang berubah di dunia ini. Misalnya pelabuhan Mediteranian kuno seperti Tirus dan Sidon telah dinubuatkan akan menjadi dua desa kecil yang lemah dimana para nelayan akan menebarkan jalanya. Meskipun Babilonia memiliki benteng kota yang kuat, namun demikian kota ini dinubuatkan akan tertutup pasir dan burung-burung akan bersarang di kota yang telah ditinggalkan tersebut. Semua nubuatan ini tampaknya tidak mungkin, namun semuanya ini benar-benar terjadi. Masih banyak lagi contoh-contoh nubuatan tentang dunia yang dapat ditemukan dalam Kitab Suci.

Yesus pun menubuatkan dalam Kitab Suci bahwa sebelum kedatangan-Nya yang kedua kali, akan ada kelaparan dan gempa bumi. Sejak abad 14, banyak gempa bumi yang terjadi. Abad 19, gempa bumi yang terjadi lebih banyak apabila dibandingkan dengan gabungan gempa bumi yang terjadi pada abad 17 dan 18. Pada 60 tahun pertama dalam abad 20 jumlah total gempa bumi yang terjadi melampaui jumlah gempa yang terjadi pada abad 19,18, dan 17. Hal ini membuat kita percaya bahwa Yesus akan segera datang.

Apakah Kitab Suci adalah buku paling sempurna di dunia?
Kitab Suci bukanlah buku yang dibuat dari potongan-potongan kejadian dalam sejarah, atau satu koleksi artikel-artikel yang dipilih secara acak. Dilihat dari perspektif struktur sejarahnya dan kelengkapan isinya, Kitab Suci memang buku yang paling sempurna di dunia. Kitab Suci memiliki struktur yang paling baik di antara buku-buku yang ada, selain itu isinya telah memberikan sumbangan besar terhadap hidup dan iman manusia.

Banyak orang yang percaya bahwa Yesus hanyalah seorang petani biasa yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Namun jika kita menganalisa dengan lebih teliti seperti khotbah di gunung, Doa Bapa kami, kita akan menemukan bahwa dari awal sampai akhir, struktur keseluruhan Kitab Suci sangat sempurna sehingga Anda tidak dapat menemukan kesalahan didalamnya.

Sepanjang sejarah manusia, ada banyak orang yang memiliki talenta kepekaan yang kuat dalam struktur, seperti Johan Sebastian Bach. Jika Anda mencoba melihat karyanya yang berjudul `Johannes Passion`, `Mattheus Passion`, `B Minor Mass` atau `Bradenburg Concertos`, dan menganalisanya dengan komputer, Anda akan dapat melihat betapa harmonisnya karya-karya tersebut dan tak satu pun not di dalamnya yang salah tempat. Hal ini disebabkan karena Allah memberikan otak yang sangat khusus kepada Bach. Saat Bach membuat komposisi karya-karyanya, pikirannya sangat cermat sehingga tak satu pun not yang dapat dipindah dengan mudah. Bach memiliki satu proses berpikir yang hampir sempurna, dan dia benar-benar seorang musikus kreatif yang jenius. Jika pada abad 20 ini kita menikmati musiknya, maka kita hanya dapat berpikir bahwa orang sehebat dia pernah ada dalam sejarah kita.

Namun demikian, Bach hanyalah seorang individu, satu kesatuan yang lengkap. Bandingkanlah dengan Kitab Suci yang ditulis oleh 40 pengarang. Bagaimana bisa 40 pengarang ini tidak memiliki perbedaan pendapat tentang apa yang mereka tulis dari awal hingga akhir? Musa menulis 10 Firman Tuhan di padang gurun, Lukas menulis `Kitab Lukas` di zaman kerajaan Roma, dan Raja Daud menulis Mazmur di zaman Israel kuno. Dengan latar belakang sejarah dan proses berpikir yang berbeda, mereka menulis buku yang paling sempurna di dunia tentang iman, penyembahan, dan moral. Tak ada buku yang dapat diperbandingkan dengan Kitab Suci.

Apakah Kitab Suci ketinggalan zaman bagi orang-orang modern?
Meskipun Kitab Suci memiliki keterbatasan sejarah, namun aspek yang luar biasa dari Kitab Suci adalah kualitasnya telah teruji melalui waktu. Inilah sebabnya Allah dapat membawa Anda dalam sukacita yang kekal saat Anda membaca Kitab Suci. Dalam filsafat Cina dikatakan status tertinggi dari manusia adalah kesatuan antara manusia dan surga. Status inilah yang ingin dicapai Confusius, tetapi ia tidak dapat mencapainya. Dengan bimbingan Roh Kudus, Anda dapat bersekutu dengan Bapa di surga melalui Kitab Suci.

Kualitas Kitab Suci yang abadi meyakinkan kita bahwa tidak masalah bagaimana kita memperoleh kemajuan, Kitab Suci tak akan pernah lekang dimakan waktu. Kata-kata Mao Tze Tong dulu dipuja-puja, tetapi sekarang sudah menjadi masa lalu. Bahkan jika kita sendiri telah tertinggal jauh oleh kemajuan teknologi, Kitab Suci tidak pernah menjadi barang antik. Kitab Suci adalah buku yang selalu baru.

Best-seller dunia.
Kitab Suci merupakan Firman Tuhan karena Kitab Suci memiliki kualitas yang tak dapat dipenuhi oleh buku-buku lain. Itulah sebabnya mengapa Kitab Suci dikatakan universal. Kitab Suci adalah Kitab pertama yang bersifat universal. Hal ini disebabkan karena Kitab Suci berisi pesan bagi seluruh umat manusia. Tuhan mengasihi umat manusia di seluruh dunia. Setelah Yesus bangkit dari mati, Ia memerintahkan murid-murid- Nya "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Markus 16:15). Ketika Yesus lahir, Malaikat berkata, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa" (Lukas 2:10). Apakah ada buku lain di dunia ini yang terjual sebanyak Kitab Suci, atau memiliki pembaca sebanyak Kitab Suci? Reader`s Digest, majalah yang paling laris di dunia, telah diterjemahkan ke dalam 17 bahasa dan memiliki lebih dari 28 juta pembaca yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Namun demikian, bila dibandingkan dengan Reader`s Digest, Kitab Suci diterjemahkan ke dalam lebih dari seribu bahasa dan merupakan buku yang paling laris dengan jumlah pembaca yang paling besar.

Apakah Kitab Suci merupakan buku terbaik bagi sumber inspirasi etika dan budaya?
Kitab Suci merupakan buku yang dapat memberikan inspirasi terbesar bagi pemikiran etika dan budaya. Tak ada buku lain yang dapat menstimulasi kebudayaan manusia sedemikian rupa sebaik Kitab Suci. Kitab Suci tidak hanya memberi inspirasi bagi para penulis, tetapi juga menjadi sumber utama bagi etika dan dasar hukum di berbagai negara. Dalam ruang konferensi dari gedung Konggres, di Washington D.C., tersimpan patung-patung untuk memperingati para ahli di masa lalu. Sebelah kanan atas mimbar tempat Presiden dan Juru Bicara kepresidenan berpidato, Anda akan menemukan tanda mengenai kesukaan terhadap Musa. Mengapa Musa begitu penting? Ini karena hukum Musa menjadi dasar hukum utama di dunia. Hukum Musa adalah dasar bagi etika. Tak ada buku yang dapat mempengaruhi kebudayaan dan kebijaksanaan manusia seperti Kitab Suci. Jika Anda mencoba meneliti bagaimana Kitab Suci mempengaruhi para musikus-musikus dunia, mungkin Anda tak akan pernah mampu menyelesaikan penelitian Anda walaupun Anda telah menghabiskan seluruh hidup Anda untuk melakukan hal ini. Seniman-seniman besar zaman Renaisans seperti Michelangello, Correggio, Leonardo da Vinci, Raphael dan Andrea Palladio, semuanya mendapat inspirasi dari Kitab Suci. Banyak orang dalam bidang-bidang lain termasuk dalam bidang sastra, arsitektur, lukis, musik dan filsafat mendapat inspirasi dari Kitab Suci. Benarlah bila Kitab Suci merupakan sumber inspirasi yang tak pernah habis.

Jika Anda membuka Kitab Suci dan membacanya, Anda akan merasakan bahwa apa yang tertulis dalam Kitab Suci tersebut tidak masuk akal; ini bukan mitos. Isi Kitab Suci di luar pemahaman manusia dan melampaui budaya-budaya yang ada di dunia ini. Kitab Suci ditulis oleh tangan manusia, seperti halnya pidato presiden yang ditulis oleh sekretarisnya. Jika Anda membacanya dengan penuh kerendahan hati, Anda akan tahu bahwa Kitab Suci bukanlah buku biasa. Kitab Suci adalah Firman Allah, yang menyatakan pada seluruh manusia tentang Kasih Kristus dan harapan bagi semua umat manusia.

Sumber: 

Sumber diambil dari:

Judul Buku : -
Judul Artikel : -
Penulis : -
Penerjemah : -
Penerbit : http://www.bobjots.org/archives/001283.php
Halaman : -

Komentar