Tentang KamiArtikel TerbaruUpdate Terakhir |
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs SOTeRI Refleksi HUT 25 SETIA (11 Mei 2012)Penulis_artikel:
Pendeta. Dr. Stephen Tong
Tanggal_artikel:
02 Oktober 2012
Isi_artikel:
Saya tak mungkin tahu, bagaimana perasaan hati setiap orang yang ada di tempat ini, Tapi saya tahu persis apa yang saya rasakan: senang luar biasa. Mengapa? Karena menyaksikan satu fakta: pekerjaan Tuhan tak mungkin dihancurkan oleh manusia --suatu perkara yang sudah jarang dapat kita temui di negara-negara Kristen. Mengapa? Karena pemikiran orang-orang di negara Kristen justru telah terperdaya bahkan terikat oleh organisasi, administrasi, finansial dan tradisi-tradisi yang leluhur mereka banggakan.... semua hal yang bagi saya tak berarti apa-apa. Karena saat Yesus datang ke dunia, Dia bukan lahir di istana tapi di palungan, tempat untuk binatang bukan karena usia lanjut, melainkan disalibkan. Dan setelah mati, juga bukan dikuburkan di kubur miliknya tapi milik orang lain. Bahkan selama tiga puluh tiga setengah tahun hidupNya di dunia, tak pernah menguatirkan apa yang akan mereka makan esok hari, hanya tahu mengerjakan pekerjaan Tuhan dan bergantung penuh padaNya. Bahkan sampai saat naik ke surga, Dia belum mendirikan badan majelis. SETIA boleh berbangga. Karena kalian melebihi semua sekolah theologi, termasuk sekolah-sekolah Teologia yang didirikan Pemerintah Belanda seratus, dua ratus, bahkan tiga ratus tahun silam. Karena mereka melakukan pekerjaan Tuhan berdasarkan pengalaman masa lampau. Sementara kalian, langsung mengalami penyertaan Tuhan. Siapa itu Matius Magentang? Orang biasa; orang Indonesia yang berasal dari keluarga miskin. Pertanyaannya: mungkinkah Tuhan memakai orang sebiasa dia melakukan pekerjaan yang luar biasa? Mungkin. Dan ini adalah buktinya, mana ada orang yang menyandang gelar Doktor dari Sekolah Teologia di Amerika, mendirikan Sekolah Teologia yang lebih besar dari SETIA? Di sejarah Indonesia, tak pernah ada orang yang menyandang gelar Doktor dari luar negeri mendirikan Sekolah Teologi yang besar di Indonesia. Yang ada: Sekolah Teologia besar yang didirikan oleh seorang yang begitu sederhana. Karena Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang luar biasa. Sejak tadi, saya terus tersenyum. Karena saya teringat akan seorang Presiden yang juga filsuf. Sungguh, jarang ada filsuf yang juga Presiden atau Presiden yang juga filsuf. Karena sering kali, orang pintar tidak jadi penguasa, sementara yang jadi penguasa bukanlah orang yang pintar. Padahal menurut Plato, there should be a philosopher king, so he can combine his wisdom and power, to get rid of the society's chaos. Sebab bila seorang penguasa tidak mengimbangi kuasanya dengan bijaksana, tak mungkin menghentikan kekacauan-kekacauan di masyarakat yang dipimpinnya. Tapi faktanya: Confusious yang bijak tak pernah dipilih jadi penguasa, sementara Khadafi yang kurang bijak justru pernah jadi penguasa. Di sejarah dunia, juga terdapat banyak tiran yang sebenarnya hanyalah orang-orang yang gila hormat, gila kuasa, tak punya bijaksana yang cukup. Namun tak dapat dipungkiri, di sejarah juga pernah ada penguasa yang bijak, seperti: Markus Aurelius, Kaisar Roma di abad ke-2. Mantan Wakil Presiden India: Radhakrishnan, yang pernah mengatakan: "who are the Christians? Christians are merely ordinary people, but they think, that they have the extraordinary massage for this world"; orang Kristen hanyalah orang biasa, yang menganggap diri punya berita yang luar biasa buat dunia --- mendiskridit orang Kristen: orang-orang ge-er (orang yang tak tahu diri; memandang diri lebih dari apa adanya). Tapi saya amat menyukai statemen itu. Karena di dalam statemen itu terbesit keunikan orang Kristen: satu-satunya manusia yang memiliki berita luar biasa buat dunia, amin? Masalahnya: berita yang luar biasa itu ada di mana? Di balik penghinaan; tertutup oleh statemen yang kedengarannya menyakitkan. Itu sebab, saat orang Kristen dihina, diejek, diolok, difitnah... sepertinya tak nampak kemuliaan Tuhan. Padahal sesungguhnya, dia sedang memancarkan kemuliaan Tuhan yang terbesar. Maka Tuhan tak perlu menambah kemuliaan gerejaNya dengan kemuliaan yang dimiliki orang kaya, tak perlu menambah kuasa anak-anakNya dengan kuasa yang dimiliki pemerintah. Sama seperti yang kita saksikan: saat Yesus Kristus dipaku di atas kayu salib, adakah yang manusia pandang mulia? Sama sekali tak ada. Karena Dia memang tak punya kuasa: politik, militer, hukum, agama, masa.... semua kuasa yang manusia sanjung-sanjung. Dan akhirnya, justru kuasa-kuasa itulah yang manusia mereka pakai untuk membunuh Yesus. Jadi, mawas-dirilah hai para hakim, yang ahli di bidang hukum sekaligus ahli melakukan pelanggaran hukum tapi tak perlu dihukum; lolos dari hukum. Maka celakalah ahli-ahli hukum yang juga ahli melanggar hukum! Celakalah para politikus yang hanya pandai menjilat dan gila kuasa, karena mereka akan dilupakan oleh Tuhan. Sebaliknya, di dunia, diantara orang-orang yang dibuang dan dihina oleh dunia, hanya ada satu orang yang diperlakukan paling kejam dan paling tidak adil: Yesus Kristus. No political or economical power, even status in religion...; nothing support him; Dia tak ditunjang oleh status agama, kuasa politik, ekonomi... --- Dia betul-betul miskin;Tapi kata Paulus:'Dia yang sebenarnya kaya rela menjadi miskin karena kita, agar oleh kemiskinanNya kita menjadi kaya. Salib memang tak punya daya tarik apapun. Bahkan kalau sekarang ini Yesus muncul di Indonesia, orang-orang di Bimas Kristen-pun tak akan mengakui Dia. Mengapa? Karena Dia tak punya gelar akademis. Itu mengindikasikan, kita mulai menyimpang: Depag mulai memberlakukan akreditasi Sekolah Teologia dan dosen-dosennya. Padahal saat kekristenan dimulai, Yesus sendiri tak menyandang gelar apapun. Tetapi apa yang kita saksikan di sejarah? Tokoh yang mampu memutar-balikkan dunia bukan: Plato, Socrates, Aristotles melainkan Petrus. Yohanes.... murid-murid Yesus dari Galilea, Amin? Jadi, kita tak perlu menghina diri; rendah diri,juga tak perlu menyanjung orang-orang yang: berduit, berkedudukan tinggi atau bergelar tinggi. Karena sistem nilai di Kerajaan Allah berbeda dengan sistem nilai di dunia. Perhatikan, setelah Yesus mengatakan pada Pilatus: "My Kingdom is not of this world" Dia bungkam; tak lagi menjawab pertanyaan-pertanyaan Pilatus. Sampai Pilatus mengatakan: "mengapa Kau diam? Tidakkah Kau tahu, bahwa aku berkuasa menyalibkanMu juga berkuasa membebaskanMu?" barulah Yesus buka suara. Mengapa? Karena saatNya menjawab sudah tiba. Apa jawabNya? Jawaban yang menumbangkan teori manusia: "kalau tak diberi kuasa dari atas, kau tak akan bisa melakukan apapun atas diriKu"--- itulah kekristenan. Mari kita lihat sekarang, dimanakah Pilatus, Nero, Herodes.... --- orang-orang berduit, berkuasa, yang dipandang mulia dan hormat di zaman Yesus hidup? Di neraka. Tapi dimanakah Yesus Kristus, para tentara surgawi, nabi-nabi, rasul-rasul dan semua orang Kristen sejati berada? Di surga, dan akan ada di sana sampai selamanya, amin? SETIA harus setia. Kalau tidak, lebih baik tutup! Jangan main-main. Karena Tuhan tidak butuh kau, Tuhan adalah Pemimpin yang memimpinmu, menyucikanmu, memakaimu, dan kelak akan mengadilimu, amin? Saya tahu, diantara kalian, ada orang-orang yang berasal dari kampung kecil. Itu tidak masalah. Sebab Elia dan banyak nabi-nabi juga berasal dari kampung kecil, Amos adalah seorang gembala. Maka saya tak pernah berani menghina orang kecil: orang yang berasal dari kampung, yang miskin, yang tidak menyandang gelar akademis.... Mengapa? Karena Tuhanku pernah melalui hidup yang begitu sederhana, bahkan bisa dibilang miskin luar biasa. Tapi Dia jujur seratus persen, amin?Jadi, kau tak perlu merasa rendah diri karena miskin. Tetapi kalau kau tidak jujur, silahkan angkat kaki dari gereja, dari SETIA; jangan jadi hamba Tuhan! Karena seorang hamba Tuhan harus jujur, berlaku benar, taat kepada Tuhan, rendah hati, memuliakan Tuhan, sungguh-sungguh mau hidup suci, mau melayani tanpa pilih kasih, sungguh-sungguh berpegang pada prinsip Alkitab. Orang Kristen suka dengan istilah 'campur tangan Tuhan'. Padahal lebih tepat kalau menyebutnya 'pimpinan Tuhan'. Karena bukan kita melakukan sesuatu terlebih dulu, baru Tuhan turut campur tangan. Tapi Tuhan-lah yang memimpin, dan kita, hanyalah mengikut. Dan itulah yang SETIA alami: dipimpin oleh Tuhan. Dipimpin dalam hal apa? Melewati kesulitan-kesulitan yang harus ada. Mengapa'harus ada'? Karena bila SETIA tak melewati kesulitan, kalian tak akan menikmati semua ini. Kalau hari itu, kalian tak diusir dari kampus lama, tentu tak akan memperoleh tempat lebih baik ini, Amin? Tapi, mengapa kalian harus diusir dari kampus lama? Karena tempat itu terlalu tidak memadai! Masalahnya: siapa yang akan mengusir kalian? Orang Kristen tak akan mungkin melakukannya. Maka kata Tuhan kepada orang-orang itu: "usirlah mereka". Jadi, di dalam hal ini, mereka adalah hamba; budak di tangan Tuhan, yang Tuhan suruh melakukan sesuatu bagiNya. Maka kalian harus selalu ingat tangan Tuhan ada di atas segalanya. Dialah yang memimpin, bukan sekedar turut campur tangan. Hari, waktu kami mendengar kalian diusir, didemo, kami berdoa, minta Tuhan memimpin SETIA. Sekaligus saya pikir kembali, seharusnya hari itu kami bukan berdoa, tapi bersyukur: "puji Tuhan, SETIA dihalau dari kampus lama!""Puji Tuhan, ada beberapa orang SETIA mengalami pemukulan!" "Puji Tuhan, mereka mengambil kampus lama SETIA!". Mengapa bersyukur? Karena lewat semua kejadian itu kita menyaksikan kemurahan Tuhan: "mana boleh SETIA menempati tempat yang sejelek ini? Ayo pindah ke Daan Mogot". Jadi, Tuhanlah yang memimpin semuanya. Jika demikian, bolehkah kita jadi sombong? Tidak. Karena Dia sudah memimpin kita ke tempat ini, tempat yang indah bagai Tanah Kanaan. Tapi perhatikan, saat bangsa Israel sudah dekat Kanaan, apakah Tuhan sudah menyiapkan tempat itu untuk bangsa Israel masuki dan bernikmat-nikmat di sana? Tidak. Karena saat itu, Tuhan dengan tegas mengatakan pada Musa: "kau, tak boleh masuk ke Kanaan""Mengapa? Bukankah aku yang pimpin mereka keluar dari Mesir, mengapa sekarang, aku tak diperbolehkan masuk ke Kanaan?""kau pernah tidak menghormati Aku, bukan? Maka, meski kau adalah pemimpin mereka, Aku menginginkan kau mati di Gunung Nebo; tidak masuk ke Kanaan bersama mereka: Bisa bayangkan apa jadinya, kalau Tuhan mengatakan pada kalian: "pindah ke Daan Mogot.Tapi Matius, tak boleh ikut"? kalian mulai sadar, SETIA bukan milik Matius, tapi milik Tuhan, Amin? Karena bila Stephen Tong, Matius tidak beres, dia akan dibuang oleh Tuhan. Dan sesungguhnya, hanya Yesus Kristus, Anak tunggal Allah yang tidak mungkin Allah buang. Mengapa? Karena Dia pernah dibuang, tapi Dia tetap setia. Maka Dia tak perlu dibuang lagi. Jadi sekarang, saya ingin mengingatkan kalian: jangan sombong. Sebagaimana bangsa Israel masuk ke Kanaan, bukan untuk bernikmat-nikmat tapi berperang. Begitu juga kalian: masuk ke'Kanaan'bukan untuk bernikmat-nikmat tapi berperang. Dan jangan lupa, waktu bangsa Israel masuk ke Kanaan, mereka harus berhadapan dengan penduduk setempat yang lebih tinggi-besar, lebih kuat, lebih sehat dari mereka. Yaitu orang-orang yang dulu sempat menyiutkan nyali leluhur mereka, membuat mereka tiba-tiba merasa diri kecil bagai belalang di hadapan orang-orang itu. Dan berkata kepada Tuhan: "kami tidak mau ke Kanaan. Karena penduduk setempat bagai raksasa, kami takut!" Dan tanya Tuhan: "siapa diantara kalian yang tidak merasa takut?"Yosua. "Selain dia, masih adakah orang yang tidak merasa takut?"Kaleb. Maka kataNya:"OK, kalian berdua saja yang akan Ku pakai" Lalu bagaimana dengan yang lain? Boleh pergi. Karena Tuhan tak butuh mayoritas, apalagi mayoritas yang hanya ingin bersenang-senang. Tuhan mau orang-orang yang betul-betul setia, meski jumlahnya minim tapi tak mengenal kompromi. Karenanya sejarah dunia ada di tangan orang-orang seperti: Yosua dan Kaleb. Masalahnya: dimanakah Yosua dan Kaleb zaman ini: apakah di STT Jakarta, di STTRII atau di SETIA? Saya tak tahu. Saya berharap, di SETIA dan di STTRII ada orang-orang seperti Yosua dan Kaleb, Amin? Tadi, Pak Joseph Tjakra berbisik pada saya: "puji Tuhan, orang-orang Reformed ikut berpartisipasi dalam mencarikan tempat, membentuk Panitia, mengurus surat-surat yang berkekuatan hukum... Dan jawab saya: "kalau Tuhan mau memakai orang-orang Reformed, itu adalah kehendakNya. Karena semua kita: Pak Matius, saya, Pak Joseph, Pak Mucki, Pak Joko.... hanyalah orang-orang yang dipakai oleh Tuhan. Mengapa Dia masih mau memakai kami? Saya sendiri tak mengerti. Hanya tahu, saya adalah orang berdosa yang seharusnya masuk neraka. Maka simaklah dengan seksama: kalian berada di tempat ini bukan untuk bernikmat-nikmat. Kalian mampu membayar, bayarlah! Barang siapa hanya menginginkan segala sesuatu yang gratis, dia lebih pantas jadi anak setan. Karena anak Tuhan adalah orang yang berani membayar harga. Jadi, bila kau belum melunasi kewajibanmu membayar uang akomodasi, jangan membeli pakaian baru.... Orang yang tak mau menunaikan tugasnya, tak punya hak mengambil hak orang lain. Jangan meraup anugerah Tuhan sesuka hatimu. Tuhan berkata: "Israel people, go into Kanaan, your enemies are waitting for you there. They are bigger, stronger, healtier than you. And you should fight with them" : Saya sering mengatakan pada murid-murid saya: "you should win your won respect. Saya tak bisa menggantikanmu atau mewakilimu, kau sendiri yang harus berjuang sampai orang dapat menghormatimu: karena karaktermu beres, cinta kasihmu kepada Tuhan murni, hatimu jujur dan kau melayani dengan gigih, barulah mereka mau melayani bersamamu. Jadi, jangan hanya ingin jadi Stephen Tong, dihormati banyak orang. Karena kau tak pernah tahu, berapa banyak air mata yang sudah saya cucurkan selama lima puluh lima tahun melayani Tuhan. Sebab biasanya, orang hanya melihat Stepen Tong yang sukses, tak tahu perjuangan berat yang dia lalui. Hanya bersandar kepada Tuhan. Itu sebab, meski kalian tidak studi di STTRII, kalau kalian mau meneladani saya, menjalankan apa yang saya jalani di hadapan Tuhan dengan sungguh-sungguh jujur, kalian adalah murid saya. Sebaliknya, mereka yang studi di STTRII tapi tak mau menjalani apa yang saya jalani, mereka bukan murid saya. Kata Tuhan Yesus Kristus: "barang siapa mau mengikut Aku, dia harus setiap hari menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Aku"; every day follow Jesus by bare your own cross, deny yourself. Dia tidak mengatakan: "Hai Israel, Aku memberikan tanah perjanjian padamu, dimana sudah tidak ada musuh-musuh, bahkan rumah-rumah juga sudah Aku cat, rapikan dan perbaiki. Kalian hanya tinggal masuk dan menikmatinya. No! Waktu kau masuk ke sana, kau akan menemui musuh-musuh yang harus kau hancurkan; tumpas, rebutlah tanah yang Ku janjikan padamu. Bukan Ku berikan tanah yang sudah siap kau tinggali. Kau harus bayar harga, harus berperang. Maukah kau? Kalau kau menjawab:mau, maka renungkan dengan sungguh: mengapa kau belajar di SETIA, mau numpang hidup, mau tinggal di tempat besar, dapat makana gratis....? Mintalah kekuatan pada Tuhan untuk belajar dengan sungguh-sungguh, menghafal ayat Kitab Suci dengan tekun. Saya menemukan seorang pemuda berusia 29 tahun, yang bisa menghafal ratusan bahkan ribuan ayat Alkitab. Suatu saat nanti, saya akan membawanya bersaksi di sini. Saya masih mencari pemuda-pemudi yang seperti dia, bukan hanya menghafal ayat Kitab Suci, tapi kalau ada satu ayat yang tidak dia mengerti, dia akan mencari-tahu di Commentary, Alkitab bahasa Gerika, bahasa Inggris... Dan saat melayani, dia bukan menonjolkan atau memperkenalkan diri, hanya memperkenalkan Kristus.Tuhan akan mengubah sejarah Indonesia lewat orang-orang yang sederhana, yang tak mampu, yang tak punya gelar akademis. Sementara orang-orang yang kaya, yang bergelar akademis, yang kelihatan terhormat tapi tidak cintai Tuhan mungkin akan mempermalukan namaNya. Jadi, kalian tak perlu minder, sebab SETIA tak punya apa-apa: tak punya Professor yang ternama, tak punya dosen yang hebat, kekurangan dana dan sebagainya. Tapi minderlah, kalau kau kurang jujur, kurang sungguh-sungguh, kurang suci, kurang memperlakukan orang secara adil, kurang cinta Tuhan, Amin? Sampai hari, dimana tanah Kanaan sudah berhasil kalian rebut, air mata kalian, perjuangan kalian, kesulitan yang pernah kalian derita akan Tuhan ingat. Tadi, waktu saya menyaksikan foto-foto asrama kalian yang lama, saya terus tersenyum. Karena saya berpikir: tempat seperti itu, mana layak untuk Tuhan? Biar yang lama digeser ke sejarah.Tapi setelah kalian punya kampus yang besar, jangan jadi sombong! Saya hanyalah seorang, yang saat usia 3 tahun sudah tak punya ayah. Tak mampu studi di luar negeri yang memerlukan biaya besar. Tapi saya pernah menerima tiga gelar Doktor honorary; kehormatan, termasuk dari Westminster Theological Seminary. Padahal, saya hanyalah orang biasa, yang melayani Tuhan dengan hati yang jujur, sungguh-sungguh mau taat pada panggilanNya, berbakti kepada Tuhan dengan roh dan kebenaran, melayani Dia dengan api dan angin; pimpinan Roh Kudus. Karena God makes the wind His servant, and make the fire His slave; Tuhan menjadikan api dan angin hambaNya. Jadi, mari kita menyerahkan diri dan berdoa: "Tuhan, pakailah saya: yang dari Alor, Soe, kampung kecil di Toraja, Tapanuli, Minahasa....Karena Tuhan mungkin memakai orang berasal dari kampung kecil secara besar-besaran. Tuhan mampu melakukannya, Amin? Saya memang tak punya banyak kesempatan untuk mengunjungi, berbicara pada kalian. Jadi, biar apa yang baru saya katakan dalam beberapa puluh menit ini jadi motor di sepanjang hidupmu, memacu kalian mau mengikut Tuhan dengan sungguh, belajar dengan rajin. Dan setelah selesai belajar, bukan jadi besar kepala. Karena orang yang besar kepala tentu akan jatuh terpelanting dan mati. Tapi mintalah Tuhan memberimu api, agar pengetahuanmu didasarkan pada Alkitab; firman Tuhan diimbangi dengan api Roh Kudus, memimpin kalian pergi memberitakan injilNya. Inilah yang Tuhan katakan pada Paulus:'jangan takut, berbicaralah dengan berani. Karena di sini, ada banyak umatKu' Apa artinya? God uses the Doctrine of Predestination to assure that what you talk; what you preach will be fruitfull, will be blessed by the Lord; Tuhan memakai doktrin Predestinasi menjamin penginjilan yang kau lakukan diberkati olehNya, menghasilkan buah-buah. Dan karena kau mau terus mengabarkan Injil, maka orang-orang yang Tuhan pilih jadi anakNya, hambaNya, yang sekarang masih berada di tengah-tengah orang-orang yang memusuhimu itu berkesempatan mendengar injil lewat mulut bibirmu. Awalnya, mungkin mereka memukulmu, menghinamu.... tak jadi soal. Karena secara perlahan-lahan, mereka bukan saja tak kuat memukulmu, bahkan bertobat. Orang yang tadinya melawanmu akan berpaling jadi anak Tuhan. Perhatikan catatan Alkitab, siapakah orang yang paling rajin mengabarkan injil? Bukan Matius tapi Paulus! Siapakah dia? Orang yang tadinya paling gigih melawan Tuhan. Maka jangan takut pada orang-orang yang membakar gereja, yang mencaci-maki dan yang membunuh orang Kristen! Mungkin mereka adalah Paulus-Paulus zaman ini, Amin? Berdoalah untuk Indonesia, salah satu ladang penginjilan terbesar di Asia. Meski di Indonesia mungkin ada banyak orang yang memusuhi Tuhan Yesus begitu rupa. Tapi setelah mereka berpaling pada Tuhan Yesus, mungkin akan jadi orang Kristen yang sangat baik. Jangan lupa, Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang Mahakuasa, tak ada hal yang mustahil bagiNya. Sumber Artikel:
Komentar |
Publikasi e-Reformed |