Kristus adalah Semua ...
Editorial:
Dear e-Reformed netters, Tak terasa bulan Desember telah kita masuki dan sebentar lagi seluruh umat Kristen di seluruh dunia akan merayakan Hari Kelahiran Kristus di dunia, yang terjadi 2000 tahun yang lalu. Memang tidak ada sesuatu yang "magic" ketika kita merayakan hari lahir Kristus, bahkan tanggal kelahiran-Nya pun kemungkinan besar bukan tanggal 25 dan bukan bulan Desember.... Namun, ada sesuatu yang sangat amat penting tentang Kristus sehingga hari kelahiran-Nya perlu dirayakan dan menjadi tonggak iman bagi umat Kristen, tidak peduli tanggal berapa dan bulan apa Ia dilahirkan. Banyak orang Kristen mungkin hanya mengenal dan mengagungkan Kristus karena kelahiran-Nya yang ajaib sebagai Juruselamat. Rasa sukacita muncul ketika kita menyebut Nama-Nya, khususnya pada hari Natal. Tapi banyakkah di antara kita yang memiliki rasa hormat yang tinggi kepada Kristus, bukan hanya karena Dia adalah Juruselamat, tetapi juga karena Dia adalah Pencipta, Pemelihara, Raja dan Hakim yang Mahatinggi, Tuhan yang memiliki seluruh alam semesta ini, serta pusat dari segala sesuatu di dalam hidup kita dan di luar hidup kita? Sejauh manakah kita telah mengagungkan Kristus? Perayaan Natal sesungguhnya adalah peristiwa sangat penting bagi orang Kristen. Tapi mengapa orang Kristen sering gagal menangkap makna Natal? Apakah karena Natal sekarang ini terlalu banyak dibungkus dengan berbagai keramaian acara yang meniru dunia "showbiz" dan juga makan-makan dan dekorasi yang mengalihkan perhatian kita justru pada hal-hal yang serba non-esensial? Kita gagal menangkap makna Natal karena kita gagal meletakkan Kristus sebagai pusat dari segala-galanya. Oleh karena itu, marilah pada perayaan Natal tahun ini, kita memberikan hormat yang setinggi- tingginya kepada Kristus, karena "Kristus adalah segala-galanya..." (BIS, Kol. 3:11). Artikel yang Anda akan baca di bawah ini kiranya dapat menolong kita semua memahami betapa luar biasanya Kristus, dan biarlah kita merayakan Natal dengan pikiran yang benar tentang Dia yang Mahatinggi sehingga kita tidak kehilangan esensi dari perayaan Natal yang sesungguhnya; sehingga kita juga tidak kehilangan esensi dari hidup Kristen yang sesungguhnya. "Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia" (Yoh. 5:23). Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan "Selamat Hari Natal" kepada para sahabat dan pembaca e-Reformed semua! Biarlah segala kemuliaan adalah bagi Dia, Raja di atas segala raja. In Christ, Yulia < yuliain-christ.net >
Isi:
"Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu" (Kol. 3:11b) Kata-kata dalam pernyataan ini sedikit, ringkas, dan cepat selesai bila diucapkan. Tetapi kata-kata ini penuh makna bagi orang percaya sejati. Kata-kata ini merupakan dasar dan intisari dari Kekristenan. Jika kita memahaminya dalam hati kita, maka kita boleh yakin bahwa iman kita sedang memimpin kita ke arah yang benar. Itulah sebabnya saya ingin membahas pernyataan yang luar biasa ini. Barangsiapa mengejar kekudusan tidak akan mengalami kemajuan, kecuali Kristus diberi tempat yang benar dalam pikiran mereka. - Marilah kita memahami bahwa Kristus ada di dalam keseluruhan pikiran Allah mengenai manusia
Ada suatu masa ketika dunia ini tidak ada. Tidak ada gunung- gunung, lautan, dan bintang-bintang. Tidak ada makhluk hidup, tidak ada manusia. Di mana Kristus saat itu? Saat itu Kristus ada bersama-sama dengan Allah dan Ia adalah Allah dan setara dengan Allah (Yoh. 1:1; Flp. 2:6). Yesus berbicara tentang kemuliaan yang Ia miliki sebelum dunia ada, "Ya Bapa, permuliakanlah Aku ... dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada" (Yoh. 17:5). Dan bahkan saat itu pun Kristus adalah Juruselamat -- Petrus menulis bahwa kita ditebus "... dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan" (1Ptr. 1:19-20). Ada suatu masa ketika dunia diciptakan dalam bentuknya yang sekarang ini. Matahari, bulan, bintang, laut, daratan, dan semua makhluk diciptakan - dan yang terakhir dari semuanya ialah Adam, manusia pertama, yang dibentuk dari debu tanah. Di mana Kristus saat itu? Bacalah apa yang dikatakan Alkitab: "Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan" (Yoh. 1:3). Dan di kemudian hari Paulus menulis, "Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi" (Kol. 1:16). Ibrani 1:10 berbunyi, "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu." Oleh sebab itu, apakah Anda heran kalau Tuhan senantiasa mengajarkan pelajaran-pelajaran yang diambil dari dunia alam? Ketika berbicara tentang domba, ikan, burung, gandum, pohon ara, dan pokok anggur, Ia sedang berbicara tentang benda-benda yang telah Ia ciptakan sendiri! Ada suatu hari ketika dosa masuk ke dalam dunia melalui ketidaktaatan Adam dan Hawa. Mereka kehilangan natur kudus yang mereka miliki pada saat mereka diciptakan. Mereka kehilangan persahabatan dan dukungan Allah, dan menjadi pendosa-pendosa yang rusak dan tidak berdaya. Dosa mereka menjadi penghalang antara mereka sendiri dan Bapa sorgawi mereka. Jika Ia memperlakukan mereka sesuai dengan apa yang patut mereka terima maka tidak ada yang bisa diharapkan oleh manusia keturunan mereka kecuali maut dan neraka kekal. Di mana Kristus saat itu? Pada hari itu juga Kristus dinyatakan sebagai satu-satunya pengharapan keselamatan bagi orang-orang berdosa. Allah berkata kepada ular itu, "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya" (Kej. 3:15). Dengan kata lain, seorang Juruselamat yang dilahirkan dari seorang perempuan akan mengalahkan Iblis. Tidak pernah ada nama lain yang dikenal yang melakukan hal ini selain nama Yesus Kristus. Ada suatu masa ketika bangsa-bangsa di bumi tidak mengindahkan Allah. Bangsa-bangsa Mesir, Siria, Persia, Yunani, dan Romawi, semuanya tenggelam dalam dunia takhayul dan penyembahan berhala. Para penyair, sejarawan, dan filsuf, semuanya menunjukkan bahwa dengan segenap kekuatan intelektual mereka, mereka tidak dapat menemukan Allah yang sejati. "Dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya" (1Kor. 1:21). Kecuali sebagian orang Yahudi, seluruh dunia mati secara rohani dalam kebebalan dan dosa. Apa yang dilakukan Kristus saat itu? Ia meninggalkan kemuliaan kekal yang Ia miliki bersama Allah Bapa dan datang ke dunia yang durhaka ini untuk menyediakan jalan keselamatan bagi para pendosa semacam itu. Ia mengambil bagi diri-Nya natur manusiawi kita dan dilahirkan sebagai manusia. Sebagai manusia, Ia melakukan kehendak Bapa-Nya dengan sempurna, dan inilah yang seharusnya kita lakukan tetapi tidak mampu kita lakukan karena dosa kita. Di atas salib Ia menanggung murka Allah yang seharusnya kita tanggung. Dan dengan demikian, Ia membawa ke dalam dunia kebenaran-Nya sendiri, yang melaluinya sekarang Ia dapat menebus orang-orang berdosa. "Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita" (Rm. 4:25). Ia naik ke sorga supaya kembali bersama-sama dengan Bapa-Nya, dan dari sana Ia sekarang menganugerahkan keselamatan kepada semua orang yang mau datang kepada-Nya dalam penyerahan diri yang sederhana dan penuh iman. Akan tiba saatnya ketika dosa akan disingkirkan dari dunia ini. Akan ada langit dan bumi yang baru. "Seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya" (Yes. 11:9). Dan di mana Kristus saat itu? Apa yang akan Ia kerjakan? Ia akan menjadi Raja! Ia akan datang kembali dengan kuasa dan kemuliaan besar dan dunia akan menjadi kerajaan-Nya. Di hadapan-Nya semua lutut akan bertelut dan semua lidah akan mengaku bahwa Ia adalah Tuhan. Kerajaan-Nya akan menjadi kerajaan yang kekal, yang tidak akan pernah berlalu atau dihancurkan. Seluruh bumi akan menjadi milik-Nya! Lihat apa yang dikatakan Alkitab sehubungan dengan masa yang menakjubkan ini: Mazmur 2:8; Daniel 7:14; Matius 24:30; Filipi 2:10-11; Wahyu 11:15. Akan tiba saatnya ketika seluruh umat manusia akan dihakimi. Laut akan menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, maut dan kerajaan maut akan menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya; dan mereka akan dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Dan di mana Kristus saat itu? Kristus sendiri akan menjadi Hakim! "Kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat" (2Kor. 5:10). Sesungguhnya kita melakukan yang baik jika kita memikirkan perkara-perkara ini. Barangsiapa berpikiran remeh tentang Kristus, ia berpikiran sangat berbeda dengan Allah Bapa! Dalam keseluruhan pikiran Allah tentang masalah-masalah dunia ini dan manusia di dalamnya, Kristus diberi tempat terhormat. Berpikiran remeh tentang-Nya berarti menghina Pribadi yang sangat dijunjung tinggi oleh Allah. Tidak mengherankan jika kita membaca, "Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia" (Yoh. 5:23). Marilah kita memahami bahwa Kristus ada di dalam semua kitab yang membentuk Alkitab Kristus ditemukan di dalam semua kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru - kurang jelas dalam kitab-kitab permulaan, lebih jelas dalam kitab-kitab yang di tengah, dan secara lengkap dalam kitab-kitab yang terakhir - namun secara nyata dan terus terang Ia ditemukan di mana-mana. Pengorbanan Kristus di atas salib dan kerajaan-Nya adalah hal-hal yang harus kita ingat bila membaca bagian mana pun dari Kitab Suci. Dialah yang menjadi kunci untuk memahami banyak bagian yang sukar di dalam Alkitab. Mari saya tunjukkan kepada Anda apa yang saya maksud: Pengorbanan dan penyaliban Kristuslah yang digambarkan dalam korban-korban binatang sembelihan di Perjanjian Lama. Korban- korban itu menunjukkan bagaimana korban pengganti bagi orang berdosa dapat menghapuskan dosa melalui penumpahan darah; "tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan" (Ibr. 9:22). Ingatlah juga perkataan Yesus yang penting, "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa" (Mat. 26:28). Pengorbanan Kristuslah yang digambarkan Habel ketika ia mempersembahkan korban yang lebih baik daripada Kain, saudaranya (Kej. 4). Dalam mempersembahkan seekor binatang dari kawanan ternak gembalaannya sebagai pengganti dirinya sendiri, Habel menunjukkan bahwa ia memahami bahwasanya tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. Kristuslah yang dinubuatkan Henokh selama merajalelanya kejahatan dahsyat manusia sebelum air bah pada zaman Nuh, ketika ia berkata, "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, hendak menghakimi semua orang" (Yud. 1:14-15). Kristuslah yang dipikirkan Abraham ketika ia mempercayai janji Allah bahwa melalui salah satu keturunannya semua bangsa akan diberkati. Seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada orang-orang Yahudi, "Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari- Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita" (Yoh. 8:56). Kristuslah yang dibicarakan Yakub kepada anak-anaknya ketika menjelang ajal ia menubuatkan, "Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa" (Kej. 49:10). Semua upacara yang berkaitan dengan hukum Taurat yang Allah berikan kepada bangsa Israel dirancang untuk mengajar mereka tentang karya Kristus, Mesias yang akan datang itu. Korban- korban pagi dan petang, penumpahan darah yang terus-menerus, perabot kemah suci, imam besar, pasah (Passover), hari pendamaian, kambing Azazel - semua ini adalah gambaran tentang Kristus dan karya-Nya. Semua mujizat yang setiap hari terjadi di hadapan bangsa Israel di padang gurun ketika mereka meninggalkan Mesir adalah gambaran tentang karya Kristus. Tiang awan dan tiang api yang menuntun, manna dari sorga, air dari gunung batu, ular tembaga yang bila dipandang akan menghindarkan orang dari kematian akibat gigitan ular-ular tedung berbisa - semua ini dan banyak yang lain dimaksudkan untuk mengajarkan tentang natur pelayanan Kristus (1Kor. 10:4). Kristuslah yang dicontohkan dalam diri para hakim, karena mereka diangkat agar menjadi juruselamat bagi orang-orang yang dalam kesesakan. Kristuslah yang digambarkan dalam diri Daud. Daud dipilih menjadi raja padahal hanya sedikit orang yang menyegani dan menghormatinya; ia dihina dan dianiaya oleh banyak orang dari bangsanya sendiri, namun pada akhirnya ia menjadi raja besar dan penuh kemenangan - semua ini mengingatkan kita pada Kristus. Kristuslah yang dibicarakan semua nabi, mulai dari Yesaya sampai Maleakhi. Kadang-kadang mereka berbicara tentang penderitaan- Nya, kadang-kadang kemuliaan-Nya. Kadang-kadang mereka diilhami untuk berbicara tentang kedatangan-Nya yang pertama dalam kerendahan hati, kadang-kadang tentang kemuliaan kedatangan-Nya yang kedua. Kadangkala mereka melihat kedua kedatangan-Nya dan membicarakannya seolah-olah keduanya itu satu, tetapi Kristuslah yang selalu ada dalam pikiran mereka. Perjanjian Baru penuh dengan Kristus. Kitab-kitab Injil berbicara tentang kehidupan-Nya di tengah-tengah umat-Nya; Kisah Para Rasul berbicara tentang Kristus yang diberitakan oleh orang-orang percaya mula-mula; Surat-surat para rasul memberikan penjelasan yang teliti tentang pengajaran-pengajaran Kristus, kitab Wahyu menjelaskan tentang akhir dari semuanya, ke mana Kristus akan membawa segala sesuatu. Kapan saja Anda mempelajari Alkitab, saya mendesak Anda untuk mengingat bahwa Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu! Marilah kita memahami bahwa Kristus ada di dalam semua pengalaman religius semua orang Kristen sejati Dengan mengatakan ini saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa kebenaran-kebenaran Alkitab lainnya seperti doktrin Trinitas, doktrin pemilihan Allah Bapa atas umat-Nya, atau doktrin Roh Kudus yang menguduskan umat Allah tidak penting. Saya sungguh yakin bahwa saat sampai di sorga setiap orang percaya akan memuji dan memegahkan tiga Pribadi dalam diri Allah, yakni Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Walaupun begitu, saya melihat bukti yang jelas dalam Kitab Suci bahwa Allah memaksudkan agar Kristus khususnya menangani masalah penyelamatan manusia. Kelahiran dan kematian-Nya adalah dasar dari keselamatan yang sepenuhnya. Kristus adalah jalan dan pintu yang melaluinya semua orang percaya harus datang kepada Allah. Paulus menulis kepada orang percaya di Kolose, "Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia [Kristus]" (Kol. 1:19). Matahari memiliki arti bagi langit kita, begitu pula Kristus bagi Kekristenan. Kristus adalah semua dalam pembenaran orang berdosa di hadapan Allah. Bagaimanakah kita dapat diterima di hadapan Allah? Bukan karena apa pun yang pernah kita lakukan! Kita semua bersalah dalam hal melanggar hukum-hukum Allah. Jadi, bagaimana kita dapat mendekati Allah? Kita bisa datang kepada-Nya hanya dalam nama Yesus, sembari menyatakan bahwa Ia mati bagi orang-orang durhaka dan bahwa kita mempercayai-Nya. Nama Kristus adalah satu-satunya nama, satu-satunya jasa yang melaluinya siapa saja dapat mencapai sorga. Jangan pernah kita lupa bahwa Kristus harus menjadi semua bagi siapa pun yang ingin dibenarkan di hadapan Allah. Kita harus puas dengan pergi ke sorga sebagai pengemis-pengemis rohani, yang hanya mengandalkan kasih karunia Allah dan karunia keselamatan-Nya untuk semua orang yang beriman hanya kepada Kristus. Kristus adalah semua dalam pengudusan orang percaya. Jangan salah mengerti saya bila saya mengatakan hal ini. Saya tidak bermaksud mengecilkan pekerjaan Roh Kudus yang berdiam di dalam diri orang-orang percaya. Tetapi yang saya maksudkan ialah bahwa tidak seorang pun dapat menjadi kudus jika mereka tidak datang terlebih dahulu kepada Kristus dan dipersatukan dengan-Nya oleh iman. Yesus sendiri berkata, "Di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh. 15:5). Tidak seorang pun dapat bertumbuh dalam kekudusan kecuali mereka menjadi satu dengan Kristus. Kristus adalah semua dalam memberikan penghiburan bagi orang- orang percaya dalam kehidupan ini. Orang percaya mempunyai dukacita mereka sendiri sama seperti orang lain. Mereka mempunyai tubuh yang sama lemahnya seperti orang lain. Mereka mempunyai natur yang sensitif, barangkali lebih sensitif daripada banyak orang lainnya. Mereka harus menanggung kesedihan karena kematian, melawan pola pikir dunia, menjalani kehidupan yang tak bercela. Mereka kerap dianiaya, dan sama seperti orang lainnya, mereka harus mati. Tetapi orang-orang Kristen semacam ini mempunyai suatu penghiburan yang besar; "dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih" (Flp. 2:1). Kristus adalah sahabat yang lebih dekat daripada seorang saudara kandung; hanya Dia yang dapat menghibur umat-Nya. Bagaimana orang percaya menanggung kesusahan-kesusahan hidup kelihatan luar biasa, tetapi alasan di balik semuanya itu adalah bahwa Kristus memberi penghiburan yang luar biasa. Kristus adalah semua dalam pengharapan orang Kristen tentang masa depan. Hampir semua orang mempunyai harapan-harapan pribadi untuk masa depan. Tetapi kebanyakan harapan itu tidak mempunyai dasar yang kuat. Orang yang tidak percaya tidak mempunyai kepastian tentang harapan di masa depan. Harapan orang Kristen untuk masa depan didasarkan pada fakta bahwa Yesus Kristus akan datang kembali - datang kembali untuk mengumpulkan semua keluarga-Nya agar mereka bersama-sama dengan Dia untuk selamanya. Oleh karenanya, orang percaya mampu menunggu masa depan mereka dengan sabar. Mereka dapat menanggung berbagai kesukaran tanpa bersungut-sungut sebab mereka sedang menunggu kedatangan Tuhan kembali dengan pengetahuan yang pasti. Sekarang orang percaya dapat menjadi moderat dalam segala perkara sebab mereka tahu bahwa harta mereka ada di sorga, hal- hal yang terbaik bagi mereka masih akan datang! Dunia ini bukan tempat perhentian kita, melainkan sebuah hotel. Hotel bukan rumah. Kristus akan datang, sorga akan datang - dan itu sudah cukup. "Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku" (Mzm. 62:6). Marilah kita memahami bahwa Kristus adalah semua di sorga Tidak mudah untuk berbicara tentang pokok bahasan ini, karena saya tidak bisa bicara banyak tentang suatu dunia yang tidak terlihat dan tidak dikenal, seperti sorga! Tetapi inilah yang saya tahu, bahwa semua orang yang mencapai sorga akan menemukan bahwa di sana pun Kristus adalah semua. Seperti mezbah di Kemah Suci dan Bait Allah di Perjanjian Lama, luka-luka Kristus yang disalib akan menjadi objek puji-pujian yang besar di sorga. Di tengah-tengah takhta Allah akan ada Dia yang menyerupai "Anak Domba seperti telah disembelih" (Why. 5:6). Nyanyian semua penghuni sorga adalah, "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" (Why. 5:12). Kehadiran Kristus di sorga adalah semua. Kita akan melihat wajah- Nya, mendengar suara-Nya, dan berbicara dengan-Nya seperti sahabat dengan sahabat. Kehadiran-Nya akan memuaskan semua kebutuhan kita. Melayani Tuhan Yesus Kristus akan menjadi pekerjaan abadi bagi penghuni sorga. Pada akhirnya, orang-orang percaya akan dapat bekerja bagi-Nya tanpa gangguan dan melayani Dia tanpa merasa lelah. Betapa sorga akan menjadi tempat yang manis dan mulia bagi mereka yang telah mengasihi Tuhan Yesus selagi mereka masih berada di bumi. Tetapi yang menyedihkan adalah ada banyak orang yang berbicara tentang kepergian menuju sorga bila mereka meninggal, tetapi tidak mempunyai hubungan yang benar dengan Kristus. Di dunia, mereka tidak menghormati-Nya, jadi apa yang akan mereka lakukan di sorga? Di dunia, mereka tidak mempunyai persekutuan dengan-Nya, jadi apa yang akan mereka lakukan di sorga? Di dunia, mereka tidak menikmati perkara-perkara rohani, jadi bagaimana mereka bisa mendapatkan sukacita di sorga? Saya harap saya telah mulai menunjukkan kepada Anda betapa dalamnya makna yang ada dalam frasa "Kristus adalah semua." Ada lebih banyak lagi yang semestinya bisa saya katakan. Misalnya, Kristus seharusnya adalah semua dalam kehidupan dan ibadah semua gereja Kristen. Upacara- upacara yang semarak, gedung-gedung yang indah, jajaran hamba Tuhan yang profesional, semua ini tidak ada artinya jika Tuhan Yesus tidak diberi penghormatan yang tertinggi. Gereja di mana Kristus bukan semua hanyalah menjadi kerangka yang mati. Saya dapat menegaskan bahwa Kristus seharusnya adalah semua dalam pengajaran seluruh pelayanan Kristiani. Para pengkhotbah dan guru Kristen harus menjadi duta-duta yang membawa berita tentang Anak Allah kepada dunia yang tidak percaya, dan jika mereka mengajar orang untuk memikirkan lebih banyak hal yang lain selain Anak Allah, maka mereka tidak cocok menjadi pengkhotbah dan guru Kristen. Allah tidak akan pernah menghormati suatu pelayanan yang tidak mengajarkan bahwa Kristus adalah semua. Saya pun dapat menunjukkan betapa Alkitab tampaknya menghabiskan bahasa dalam menggambarkan semua pelayanan Tuhan Yesus yang beraneka ragam. Imam Besar, Pengantara, Penebus, Juruselamat, Pembuka Jalan, Jaminan, Panglima, Sang Amin, Yang Mahakuasa, Allah yang Perkasa, Penasihat - semua ini dan masih banyak lagi adalah sebutan yang diberikan kepada Kristus dalam Kitab Suci. Cara-cara yang menggambarkan kepenuhan Kristus ini kelihatannya hampir tidak ada habis-habisnya! Apakah Kristus adalah semua bagi Anda, hai pembaca? Jika tidak, maka belajarlah dari apa yang telah saya katakan di sini bahwa iman kepercayaan tanpa Kristus itu sama sekali tidak ada gunanya. Apakah Kristus adalah semua bagi Anda? Jika tidak, maka belajarlah dari apa yang telah saya katakan di sini bahwa sama sekali tidak ada gunanya untuk berusaha menambahkan apa pun pada apa yang telah Kristus kerjakan bagi keselamatan orang-orang berdosa. Anda jangan pernah berpikir bahwa keselamatan ialah oleh Kristus ditambah dengan sesuatu yang telah Anda kerjakan. Hal itu berarti mengubah rencana keselamatan Allah yang di dalamnya Kristus adalah semua. Apakah Kristus adalah segala bagi Anda? Jika tidak, maka langsunglah berhubungan dengan Kristus sekarang! Hanya memandang sekoci penyelamat tidak akan menyelamatkan pelaut yang mengalami karam kapal, kecuali ia benar-benar masuk ke dalamnya. Hanya memandang roti tidak akan menyelamatkan orang dari kelaparan kecuali ia sungguh-sungguh memakannya. Demikian juga, yang akan menyelamatkan Anda bukan pengetahuan tentang Kristus, atau bahkan kepercayaan Anda bahwa Ia seorang Juruselamat, tetapi harus ada transaksi yang sebenarnya antara Anda dan Dia, yaitu dengan sengaja Anda mengikatkan diri kepada-Nya. Anda harus dapat berkata, "Kristus adalah Juruselamat saya, karena saya telah datang kepada-Nya dengan rasa percaya dan iman dan telah mengambil Dia sebagai milik saya." Martin Luther berkata, "Ternyata dalam Kekristenan banyak digunakan kata ganti milik. Ambillah kata "ku" (my) dari saya, maka Anda telah mengambil Allah-ku!" Marilah kita hidup bergantung pada Kristus. Marilah kita hidup bersama Kristus. Marilah kita hidup mengarah pada Kristus. Dengan berbuat demikian, kita akan mencapai damai sejahtera yang besar dan membuktikan bahwa "tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan" (Ibr. 12:14).
Sumber:
Sumber diambil dari: Judul Buku | : | Aspek-aspek Kekudusan | Judul Artikel | : | - | Penulis | : | J.C. Ryle | Penerjemah | : | - | Penerbit | : | Momentum, Surabaya, 2003 | Halaman | : | 149 - 160 |
|